Saya mulai belajar arti komiten dari sebuah pernikahan yang
mereka jalani
Diawal menikah, mungkin cinta masih hangat dan menggebu2
Tapi, seiring berjalannya waktu, semua berubah…
Cinta tak lagi indah dan pertengkaran sering menjadi bumbu
Tapi ada diantara mereka ada yang memilih untuk tetap
bertahan juga berpisah
Taukah engkau kenapa diantara mereka ada sebagian yang
bertahan dan lainnya memilih untuk berpisah?
Itu karena diantara mereka belum sepenuhnya mengerti arti
komitmen
Mereka berfikir bahwa cinta itu abadi dan selalu ada seiring
berjalannya waktu
Saya akan memberi 1 contoh sebagai perbandingan
A : “Aku tdk menyukai istriku lagi..!”
B : “Pulang dan cintailah dia”
A : “Anda tdk mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.”
B : “Pulang dan cintailah dia”
A : “Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku sepeti itu, padahal aku tdk merasakannya.”
B : “Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu..?”
A : “Tentu saja” (dgn mantap)
B : “Kira2 1 minggu setelah ibumu pulang dari RS & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit2 di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun… walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh2 menikmati itu semua..?”
A : “Tidak” (menunduk)
B : “Kalau begitu, apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur ?
B : “Pulang dan cintailah dia”
A : “Anda tdk mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.”
B : “Pulang dan cintailah dia”
A : “Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku sepeti itu, padahal aku tdk merasakannya.”
B : “Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu..?”
A : “Tentu saja” (dgn mantap)
B : “Kira2 1 minggu setelah ibumu pulang dari RS & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit2 di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun… walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh2 menikmati itu semua..?”
A : “Tidak” (menunduk)
B : “Kalau begitu, apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur ?
Ukuran besarnya cinta bukan karena ibu mu menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya.”
Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN…!
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu2 akan padam seiring dengan berjalannya WAKTU
Hanya KOMITMEN yang membuat Cinta menggebu2 menjadi Cinta yang matang dan Dewasa
Lalu.. apa yang disebut dengan Cinta Sejati ??
Cinta Sejati adalah cinta yang Tidak memikirkan Untung Rugi, Cinta yang Rela Berkorban Demi seseorang yang dikasihinya…
Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap Pernikahan.
Ada orang berkata “aku cinta kamu..” berarti : “aku ingin memilikimu & biarlah kamu, kumiliki..” adalah cinta yg “EGOIS” karena hanya bergantung pada perasaan seseorang. Sebab perasaan akan dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini muncul pada diri org lain.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, KOMITMENlah yang menyelamatkan Pernikahan…!
Duhai saudariku yang telah mengarungi bahtera rumah tangga
Cinta bukanlah segala yang bisa membahagaikan jiwa
Tapi berkomitmenlah bahwa seiring berjalan waktu
Cinta tetap utuh dihatimu
Ketika cinta tak lagi memberikan energy untukmu mencintai
pasanganmu
Berbuatlah seolah2 engkau amat mencintainya
Karena dengan kerelaan hatimu melakukan itulah
Yang menjadikan hubungan itu tetap bertahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar