Sabtu, 26 April 2014

6 WISATA TSUNAMI YANG TERDAPAT DI BANDA ACEH

Pasca terjadinya gempa dan tsunami 2004 dahulu yang memporak porandakan Aceh dan Nias, yang merenggut nyawa hingga 240.000 jiwa. Kini Aceh bangkit, perekonomian masyarakat kembali bergulir,bahkan sisa-sisa keganasan tsunami 2004 itu kini dijadikan museum dan tempat wisata.
Adapun tempat wisata tsunami yang bisa didapat di sekitaran kota banda aceh adalah :
1.               1.        Museum Tsunami

Museum ini berada tepat di tengah kota banda aceh, bersebelahan dengan lapangan blang padang juga wisata bersejarah lain seperti Peutjoet, Kerkhoff, Blang Padang, serta Taman Sari.. Museum Tsunami Aceh ini dirancang oleh arsitek asal Indonesia, Ridwan Kamil. Merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi — untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religi suku aceh. Dari atas atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Bangunan ini dibuat untuk memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari bencana.
Saya pernah beberapa kali mengunjungi museum tsunami ini, mengunjungi ruang lukisan, ruang bioskop tsunami, ruang nama- nama orang yang meninggal, ruang peraga sisa tsunami. Saya juga mengabadikannya dengan kamera saku.



2.      PLTD Apung
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, kapal seberat 2.600 ton milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Kapal dengan panjang 63 meter dan luas 1.900 meter persegi ini terseret gelombang tsunami dari Pantai Ulee Lheue sejauh 5 Km. Kapal ini kemudian terdampar di Gampong Punge Blang Cut Kota Banda Aceh. PLTD Apung kini dijadikan monumen peringatan tsunami.
Pemerintah juga telah membuat taman edukasi seluas 2 hektar, ada prasasti tsunami, jembatan agar pengunjung dapat menikmati kapal dari berbagai sudut, ada taman juga tempat duduk, galeri tsunami, dan ketika anda naik keatas kapal yang berlantai tiga tersebut pemandangan kota banda aceh terpampang luas, anda juga bisa melihat kapal yang berada di perairaan ulee lheu atau melihat gunung seulawah dari jarak dekat dengan teropong jarak jauh, hanya dengan membeli koin seharga Rp. 1000.
3.      Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini merupakan mesjid kebanggan orang aceh, di bangun oleh Sultan Iskandar Muda pada 1022 Hijriyah/1612 Masehi. Walau telah di bakar berulang kali pada masa penjajahan belanda, tapi hingga kini mesjid tersebut masih berdiri megah di tengah kota banda aceh.
Mesjid Raya Baituraahman adalah salah satu bangunan yang selamat saat tsunami menghantam pesisir banda aceh tahun 2004 silam. Walau ada kerusakan di sana- sini, tetapi tidak berarti jika di bandingkan dengan bangunan disekelilingnya yang tak bersisa. Dan itu adalah salah satu dari keagungan Allah SWT, subhanallah.
Setiap hari mesjid ini dipenuhi oleh pengunjung yang solat berjamaah, baik solat jum’at, tarawih, aid, maupun lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, mesjid Raya Baiturrahman juga sebagai tempat wisata religi, maupun tsunami. Banyak orang yang datang hanya untuk sekadar foto- foto, jalan- jalan, memberi makan ikan di kolam, maupun duduk santai di bawah pohon rindang.
4.                  Kapal Apung Lampulo
Kapal ini bertengger indah di atap rumah warga di lampulo banda aceh setelah tsumani menerjang, kapal yang telah menyelamatkan orang sebanyak 59 jiwa yang mendapat julukan sebagai “kapal nuh” oleh masyarakat. Hingga kini kapal apung lampulo menjadi salah satu objek  wisata tsunami di banda aceh.
5.                  Kuburan massal
Ada banyak kuburan massal yang tersebar di berbagai wilayah di aceh, tapi yang terbesar adalah kuburan massal ulee lheu dan juga kuburan massal siron lambaro. Korban yang dikuburkan di kuburan massal Ulee Lheue lebih dari 14.264 orang sedangkan di Siron, menjadi areal pekuburan massal terbesar di Aceh, tercatat hampir 50.000 jiwa korban tsunami dimakamkan di areal ini.
Kuburan massal Ulee Lheue dibangun seperti sebuah taman dengan rumput hijau dan pepohonan rindang. Dipagari tembok yang dapat dilihat dari luar areal. Pada gerbang masuk kuburan massal berwarna hijau ini terdapat tulisan yang diambil dari salah satu surat dalam Al-Quran. Yang membuat bulu kuduk berdiri dan siapapun akan langsung merasakan kengerian bencana tsunami. Pada gerbang masuk kuburan massal berwarna hijau ini terdapat tulisan yang diambil dari salah satu surat dalam Al-Quran. Tulisan ini membuat bulu kuduk berdiri dan siapapun akan langsung merasakan kengerian bencana tsunami. "Tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan," (Al-Anbiya : 35).
6.                  Monumen Aceh Thanks to the World
Monumen ini ada di lapangan blang padang banda aceh, yang menjadi ucapan terima kasih masyarakat aceh kepada relawan, LSM, lembaga-lembaga negara, perusahaan, sipil, militer, baik nasional maupun internasional yang telah membantu Aceh pasca-tsunami. Selain monumen juga ada plakat yang berbentuk kapal setengah tenggelam sebagai ucapan terima kasih masyarakat aceh kepada 53 negara yang telah membantu. Pada plakat tersebut tertulis nama negara, bendera negara, dan rasa syukur yang berekspresi ‘Terimakasih dan Damai’ dalam bahasa masing-masing negara.